SPG PILIHAN
Aku sebagai salah satu manager marketing berkesempatan dengan EO untuk menentukan para SPG yang akan kami pilih. Setelah menghubungi agency di kotaku, kami mendapat 7 orang SPG dengan penampilan serupa tapi tak sama.
Salah satu yang sudah pasti aku pilih (walopun belum sempat berkenalan) adalah Anita. Dengan postur tinggi sekitar 170an cm dan body langsing, hidung mancung…. setelah usut punya usut ternyata Anita ini adalah murid SMA kelas 3 dan berdarah Manado. Kulitnya putih bersih. Yang ini untuk cerita lain kali deh…
Yang kedua dan ketiga bisa dikatakan merupakan pilihan para EO walapun pilihan mereka juga tidak mengecewakan. Sebenarnya ada salah satu dari 4 yang tidak terpilih yang aku sempat tertarik, akhirnya dapat juga nomer telepon SPG yang tidak terpilih tersebut. Namanya Dina. Juga masih keturunan Manado. Tingginya sekitar 165cm. Badan juga langsung. Aku ga ngerti kenapa para EO ga memilih dia, cuman mungkin menurut perkiraanku karena dua lainnya sudah langganan (ato ada special treatment kepada para EO itu)… Oleh karena itu aku putuskan untuk mengirim SMS ke Dina, isinya “Dina yah? Ini Nino yg tadi, Sorry banget yah belom kesampaian kerja sama kita.”
Salah satu alasanku milih yang ini karena tidak adanya hubungan kerja, sehingga pastinya tidak perlu adanya embel – embel nantinya… clean sheet lah….
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya dibalsanya “Oh Kak Nino, gpp kok Kak. Belom rejeki kali”. Segera aja aku bales dnegan pd-nya “Gimana kalo sebagai gantinya Kak Nino traktir kamu makan, mana td sore udah sampai keringetan gitu”
Nokia tune segera berbunyi “Ummm… kapan ya Kak? Dina musti ijin orang tua Dina dulu”… Shit, dalam abtinku… kayaknya salah pilih neh … trus aja aku bales “Malem sabtu gimana? Jam 7 gt? Kebetulan Jumat ini Kak Nino pulang cepat kok.”. Dijawabnya “Ok, tau rumah Dina Kak Nino?” bla bla bla…. udah deh, pas malem sabtu aku jemput pake mobil dinas.
Ternyata rumahnya lumayan besar, dan ternyata orang tuanya juga sedang keluar. Menurut dia bahkan sampai malam… Ok, langsung kita makan di tempat yang ‘jarang’ orangnya…..
Sambil makan, aku muali gencar melemparkan pertanyaan – pertanyaan pancingan:
Udah punya pacar?
Udah berapa kali pacaran?
Siapa pacar terakhir?
Kenapa putus? à sambil pasang wajah simpatik
Terbongkar deh semuanya, ternyata Dina udah pacaran lebih dari 5 kali… sampai diapun juga ga inget…
Sambil diselingi minum Shirley Temple dan beberapa cocktail lainnya (pokoknya habis deh separo gaji sebulan)… kuar juga neh cewe minumnya… separo mabuk, aku ajakkin untuk karaoke. Ternyata dia cek ke rumah, ortunya belum pulang. Sehingga dengan alasan cuman ditemani pembantu di rumah, dia meng iyakan, asal ga terlalu malam (dalam hati gw jawab ga malem lah, kan pulangnya pagi).
Setelah cek in kamar karaoke (bukan karaoke keluarga pastinya), kiat milih2 lagu yang memang kurang lengkap… Booking 2 jam tp 1 jam ada sms masuk, ternyata ortunya langsung ke luar kota, ada urusan keluarga mendadak, sehingga pulangnya baru besok harinya.
Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Aku tambahin lagi coctailnya dan tentu saja sebagai gentlemen, akupun juga menenggak beer sampai hampir 3 botol besar.
Akupun mulai berani curi2 cium, pertama di tangan… sambil melihat dia menyanyi mulai lagi menyerang bagian leher, sedikit lidah mulai naik ke telinga…. wangi banget tubuhnya… Roknya mulai aku singkap dengan tangan kiri, sedangkan tangan kanan sudah mulai meraba pinggulnya. photomemek.com Akhirnya kukulum mulutnya… diapun membalas dengan ganas, liar. Roknya pun kini sudah terangkat ke atas. Entah disadari atau tidak, tangannya pun sudah mulai mengarah ke kemaluanku yang mulai tergerak sadar.
Kulitnya benar2 halus… setelah kiss selama kurang lebih 5 menit…. kubernikan untuk membuka tali bajunya sehingga nampaklah buah dadanya yang masih bewarna merah muda. Mulai kukulum bagian kirinya… diapun mulai mendesah desah. Dan tangan kiri ku pun tanpa diminta sudah mulai bergerilya masuk ke dalam CD nya. Basah… bener dugaanku…
Akupun mulai tersadar bahwa waktu booking hampir habis, sehingga langsung kebisikkan “Lanjut yuk…” dijawabnya dnegan anggukan dan desahan…
Langsung saja kurapikan bajunya dan segera kubayar bill dan kitapun langsung menuju mobil.
Di dalam mobil… tanganku sudah menyerang ke dada, paha, bahkan ke dalam CD nya…. Tangannya pun ga mau kalah, dan segera meremas – remas kemaluanku yang sudah berdiri tegang. “Cium dunk Din”… dikulumnya kemaluanku. Sambil mengemudi ke arah hotel yang lumayan jauh, sehingga benar – benar saja kunikmati kuluman Dina. Bahkan buah zakar ku pun dijilat – jilatnya dengan penuh kesabaran.
Setelah cek in, langsung saja kerebahkan dia di ranjang, kujilat vaginanya… masih harum. Celana dalam sudah tertinggal di mobilku. Terus kujilat vaginanya sambil kumainkan clitorisnya. Setelah mendesah – desah, langsung saja kubuka seluruh pakaiannya. Kujila semua bagian tibuhnya… lengannya yang mulus, pahanya yang putih, perutnya yang ramping.
Segera aku pakai sarung yang sudah kuambil dari laci mobilku. Penetrasi pertama agak sulit, ternyata sempat di keringkan dengan tissue sama dia, saking basahnya katanya. Akhirnya kujilat lagi vaginanya, sehingga memudahkan penetrasi kemaluanku.
Standard gaya missionari untuk 10 menit, ternyata tidak mampu memuaskan dia, dengan aggresif dia langung memutarkan badannya sehingga woman on top dan dengan jongkok dia mulai menggerak gerakkan pinggulnya. Aku hanya mampu menikmati sensasi dan pemandangan dari bawah.
“Yang, enak banget”… katanya… aku yang setengah mabok hanya dapat bergumam “Sejak kapan kamu sayang aku? Hehehe….” Memang bener, cewe lebih sering mengucapkan kata sayang setika sedang nge sex.
Setelah 10 menitan dia berada di atas. Langsung saja kupindahkan menjadi doggie style… Lendir dari vagina ynag kemerah mudaannya banyak sekali. Hanya 5 menit doggie style… dia langsung mendesah keras “Yanggggggg….. enak bangetttttt”
Ternyata sudah sampai dia… Jujur aja, kalo setengah mabok atau mabok, lebih susah bagiku untuk mencapai oragsme karena kurang pekanya kemaluanku. Sehingga menjadi kelebihanku dalam memuaskan wanita, terutama jika aku minum alkohol.
Langsung saja kubalikkan lagi ke posisi favoritku, dengan kedua tanganku memegang kedua kakinya yang membentuk huruf V. Kuhantam – hantamkan kemaluanku dengan keras sampai dia menjerit lagi setelah 10 menitan. “Gila, dua kali sudah neh”…. Ngga lama kemudian…. akupun memuncratkan maniku ke perutnya. Dia sudah menutup mata, capek, ngantuk katanya….
Setelah bersih – bersih di kamar mandi… kitapun tidur sampai pagi….
Keesokkan paginya sempat melakukannya lagi sebelum kita check out. Kuantarkan dia pulang jam 11 siang. Untung ortunya belum pulang dari luar kota,,,,,,,,,,,,,,,,